Search This Blog

Saturday 12 June 2021

Kisah Jataka atau Avadana

 

Sebagian telah diketahui Bahwa Candi Borobudur Dihias oleh bermacam relief Cerita, Sejak dari Dinding Kaki Candi Yang Tertutup Hingga diding pagar langka ditingkat ke-5 CAndi Borobudur. Secara berturut-turut relief cerita yang dipahatkan sejak candi tertutup hingga tingkat Ke-5 Adalah 
(1) Kisah Mahakarmmavibhangga
(2) Lataka-Avadana
(3)Lalitavistara
(4) dan Gandavyuha 
5. Bhadracari dibagian akir cerita.
Semua relief tersebut dipilih untuk dipahatkan di Candi Borobudur tentunya dengan alasan tertentu. Alasan Yang Paling JelasBerhubungan dengan Bangunan sucitersebut adalah BahwaKisah-kisah itu berisikan ajaran keagamaan ,ajaran kebajikan yang selayaknya dapat ditiru dan dilaksanakan oleh Manusia Didunia.
Kisah Jataka-Avadana Sangat Dikenal Oleh Kalangan Pemeluk agama Budha terutama dikalangan Mahayana baik di Tibet , India , Dan juga Jepang. Jataka adalah kisah tentang sang Budha sebelum dilahirkan sebagai pangeran Sidharta. Intinya Berisikan Kisah-kisah Kebajikan Yang Telah dilakukan oleh Bhoddhisattva tersebut sebelum Menjadi Anak Raja Kapilavastu.
DI Candi Borobudur kedua macam kisah tersebut dipahatkan dalam bentuk relief,namun dalam pemahatanya tidak dibedakan antara Kisah Jataka atau Avadana. Panil-panil relief yang menggambarkan kisah-kisah Jataka dipahatkan bersama dengan panil yang memberikan kisah Avadana, Kadang-kadang berselingan dan bersebelahan. Jadi di Candi itu tidak ada tempat khusus bagi pemahat satu rangkaian kisah dalam relief, Misalnya Diding Bawah langka untuk Avadana, sedangkan diding atas untuk Jataka. Maka dapat ditafsirkanbahwa dalam Abad ke-8 ketika Candi Borobudur dibangun, kisah Jataka dan Avadana mempunyai Kekepopuleran yang Sama, sehingga para pemahat relief ceritanya tidak perlu membedakan penepatan panil relief diantara kedua cerita.
Kisah-kisah Jataka dikenal sejak Sang Budha Masih hidup, ia Kerap kali menguraikan cerita tersebut sebagai perumpamaan tentang kebajikan yang patut ditiru dan keburukan yang tidak patut diikuti para Muridnya.Dalam berbagai kesempatan,diberbagai tempat pengembaraanya sang Budha menceritakan bermacam kisah Jataka dan Avadana.Misalnya ketika Sang Budha berada di kota Sravasti,di Vihara Jetavana, ditaman Anathapindika, ia Menguraikan bermacam kisah Jataka dan Avadana, Kemudian ketika Sang Budha bermukim di Magadha, di Rajagrha dihutan Nyagrodha . ketika berada diVaisali Hutan Mangga, dan dibeberapa tempat lainya, ia sering kali menguraikan kisah-kisah ajaran pendidikan Jataka-Avadana.
Inti kisahnya adalah tentang sang Bhodhisattva Yang mengalami kelahiran berulang kali dalam berbagai wujutnya untuk membantu Manusia mancapai jalan Kabudhan. Dalam kisah-kisah itu Sang Bhoddhisattva baik sebagai Manusia ataupun hewan selalu Mengarah atau mencontohkan kepada kebenaran dan ajaran tentang Dharma.
Dengan demikian walupun Banyak kisah Jataka-Avadana yang bersifat Didaktik(Pendidikan), pada hakekatnya segala kisah itu berupaya melaksanakan Darma secara Baik.
Jadi Jataka-Avadana pada hakekatnya menceritakan ajaran agama yang sacral namun diselaputi dengan kisah tokoh-tokohnya Berkenaan dengan Hewan yang bisa berbicara seperti Manusia.

1     2     3     4     5     6     7     8     9     10......

No comments: